Memuat...

  • Sat, Apr 2025

Penetapan Ramadhan dan Idul Fitri 2025: Perbedaan dan Kesepakatan Antara NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Penetapan Ramadhan dan Idul Fitri 2025: Perbedaan dan Kesepakatan Antara NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, umat Islam di Indonesia menantikan keputusan awal puasa dan hari raya Idul Fitri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, organisasi Islam besar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Kementerian Agama (Kemenag), menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal.

Religi – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, umat Islam di Indonesia menantikan keputusan awal puasa dan hari raya Idul Fitri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, organisasi Islam besar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Kementerian Agama (Kemenag), menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal.

Awal Puasa Ramadhan 2025

Muhammadiyah, yang menggunakan metode hisab wujudul hilal, telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan perhitungan astronomi yang menunjukkan bahwa hilal sudah terlihat di beberapa wilayah Indonesia setelah matahari terbenam pada akhir bulan Sya’ban.

Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) dan Kementerian Agama RI akan menentukan awal Ramadhan melalui metode rukyatul hilal (pengamatan langsung). Sidang isbat penentuan awal Ramadhan dijadwalkan pada 28 Februari 2025 setelah maghrib. Jika hilal terlihat, maka awal puasa akan dimulai pada 1 Maret 2025, sama dengan Muhammadiyah. Namun, jika hilal belum terlihat, maka umat Islam yang mengikuti metode ini akan memulai puasa pada 2 Maret 2025.

Penetapan Idul Fitri 2025

Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 30 Maret 2025, berdasarkan metode hisab wujudul hilal.

Di sisi lain, NU dan Kemenag akan menunggu hasil sidang isbat pada 29 Maret 2025 setelah maghrib. Jika hilal terlihat pada saat rukyat, maka Idul Fitri akan jatuh pada 30 Maret 2025, sama dengan Muhammadiyah. Namun, jika hilal belum terlihat, maka umat Islam yang mengikuti metode ini akan menyempurnakan puasa hingga 30 hari dan merayakan Idul Fitri pada 31 Maret 2025.

Potensi Perbedaan dan Sikap Toleransi

Kemungkinan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri sudah menjadi bagian dari dinamika umat Islam di Indonesia. Pemerintah dan para ulama terus mengimbau masyarakat untuk saling menghormati perbedaan dalam penetapan hari-hari besar Islam. Hal ini sejalan dengan semangat persatuan dan toleransi dalam keberagaman.

Dengan adanya pengumuman resmi dari masing-masing organisasi, umat Islam diharapkan dapat mengikuti keputusan yang sesuai dengan keyakinan mereka dengan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah. Pemerintah juga menegaskan bahwa perbedaan ini bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan, melainkan menjadi bukti bahwa Islam memberikan ruang bagi berbagai metode dalam penentuan waktu ibadah.

JAMBIKINI MEDIA.AI v0.1.2

Jambi Kini adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini tentang wilayah Jambi dan nasional. Sebagai bagian dari PT HADIKA, Jambi Kini berfokus pada penyampaian berita yang akurat dan terpercaya. Dengan cakupan mulai dari politik hingga gaya hidup, Jambi Kini menjadi sumber informasi penting bagi pembaca yang ingin tetap update dengan perkembangan terbaru.