Keputusan mengenai libur sekolah pada bulan puasa Ramadan 2025 telah disepakati oleh berbagai pihak terkait. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengumumkan bahwa kesepakatan mengenai libur sekolah tersebut sudah tercapai dalam rapat koordinasi lintas kementerian. Saat ini, publik hanya tinggal menunggu pengumuman resmi melalui Surat Edaran (SE) bersama yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri.
Dalam rapat tersebut, sejumlah usulan dari masyarakat terkait libur sekolah selama Ramadan telah dibahas. Beberapa usulan yang disampaikan antara lain:
- Libur Penuh Selama Ramadan: Usulan pertama adalah memberikan libur penuh selama Ramadan, dengan kegiatan anak-anak selama liburan akan diisi dengan kegiatan keagamaan di masyarakat.
- Libur Paro-paro (Setengah-setengah): Usulan kedua adalah libur sebagian, dengan durasi libur pada awal Ramadan (beberapa hari menjelang Ramadan) dan kemudian masuk sekolah kembali setelah beberapa hari. Libur kembali diberikan menjelang Idulfitri.
- Tidak Ada Libur: Usulan terakhir adalah agar tidak ada libur sama sekali selama Ramadan, meskipun tetap mempertimbangkan kegiatan keagamaan yang bisa dilaksanakan di luar jam sekolah.
Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa seluruh usulan ini sedang dipertimbangkan dengan seksama dalam rapat koordinasi lintas kementerian, dan hasil akhirnya akan segera diumumkan setelah Surat Edaran bersama diterbitkan.
Saran dari Muhammadiyah
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyarankan agar libur sekolah selama Ramadan dimanfaatkan untuk membina budi pekerti masyarakat, terutama pada generasi muda. Haedar menyoroti pengaruh sistem Android yang mengakibatkan anak-anak terkadang tercerabut dari nilai-nilai agama, sehingga penting untuk menanamkan budi pekerti yang baik selama liburan.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah lainnya, Buya Anwar Abbas, mendukung rencana libur sekolah namun menegaskan bahwa proses pendidikan tidak harus berhenti selama libur. Ia menekankan bahwa pendidikan dapat dilaksanakan melalui metode yang berbeda, seperti menggunakan media online untuk memantau perkembangan siswa. Menurut Buya Anwar, pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah dan masyarakat.
Dengan adanya kesepakatan ini, masyarakat dan orang tua diharapkan dapat menyambut libur sekolah Ramadan 2025 dengan persiapan yang matang, baik dari sisi kegiatan keagamaan maupun pengajaran di rumah.