Jakarta, 2 September 2025 – Beredar luas di media sosial kabar bahwa Indonesia akan kehilangan sinyal internet selama tujuh hari akibat gelombang demonstrasi yang meluas di berbagai kota. Pesan berantai itu membuat resah masyarakat, terutama para pelaku usaha digital yang khawatir aktivitasnya akan lumpuh total.
Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut tidak benar. Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), maupun operator telekomunikasi mengenai rencana pemutusan jaringan secara nasional.
Faktanya: Gangguan Lokal, Bukan Nasional
Memang benar sempat terjadi gangguan akses internet di sejumlah lokasi demo, seperti di kawasan Gedung DPR RI Jakarta pada 28 Agustus lalu. Beberapa pengguna mengeluhkan sinyal melemah atau bahkan hilang saat aksi berlangsung. Namun gangguan itu hanya bersifat sementara dan terbatas di area tertentu.
Setelah massa membubarkan diri, jaringan internet kembali normal. Hal ini menegaskan bahwa isu “sinyal hilang 7 hari” tidak memiliki dasar fakta.
Latar Belakang Demo
Gelombang protes besar yang melanda Indonesia sejak akhir Agustus dipicu oleh beberapa isu, mulai dari polemik tunjangan DPR hingga insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek online di Jakarta. Aksi ini meluas ke berbagai kota besar dan beberapa di antaranya berakhir ricuh.
Klarifikasi Kominfo
Kominfo menegaskan tidak pernah mengeluarkan instruksi pemutusan internet secara nasional. Masyarakat diminta lebih waspada terhadap penyebaran hoaks, khususnya yang muncul lewat grup WhatsApp maupun unggahan viral di media sosial.
Kesimpulan
Kabar mengenai hilangnya sinyal internet selama tujuh hari akibat demo adalah hoaks. Yang benar, gangguan internet hanya terjadi secara lokal di area aksi dan berlangsung sementara. Publik diimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya.