Tanjung Jabung Barat, 26 September 2025 – Tim dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi meluncurkan inovasi media pembelajaran berupa flashcard Augmented Reality (AR) bertema tumbuhan hutan mangrove. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “InovasiFlashcard Augmented Reality Tumbuhan Hutan Mangrove untuk Terapi Akademik Peserta Didik sebagai Media Pembelajaran Interaktif dan Peningkatan Literasi Sains” iniresmi dibuka pada tanggal 26 September 2025 di MA Raudhatul Islamiyah Pembengis, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Program ini merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdiankepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi. Inovasi inidirancang untuk menciptakan media pembelajaran yang interaktif, mengurangi kejenuhan akademik (sebagai bentukterapi akademik), dan sekaligus meningkatkan literasi sains peserta didik.
Kegiatan ini dipimpin oleh Retni S. Budiarti, S.Pd.,M.Si., dengan anggota tim Drs. Harlis, M.Si. dan Ir. Neliyanti, M.Si. Dalam sambutannya pada acara pembukaan, Retni menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalampendidikan, terutama di daerah yang kaya akan sumber dayaalam seperti mangrove.
“Tujuan pengabdian kami adalah menghadirkan solusipembelajaran yang menyenangkan dan relevan bagi siswa. Melalui flashcard AR ini, tanaman mangrove yang mungkinsulit mereka amati langsung di sekitarnya, dapat hadir secarahidup di dalam kelas melalui smartphone. Ini bukan hanyamedia belajar, tetapi juga upaya terapi akademik untukmengembalikan rasa penasaran dan minat belajar siswa yang mungkin menurun,” ujar Retni.
Lokasi pelatihan, MA Raudhatul Islamiyah Pembengis, dipilihkarena letaknya yang berdekatan dengan ekosistem mangrove, namun pemanfaatannya sebagai sumber belajar kontekstualmasih dapat dioptimalkan. “Kami melihat potensi yang sangatbesar di sini. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitarsebagai konten pembelajaran berbasis AR, kami berharapsiswa tidak hanya mengenal tetapi juga mencintai dan memahami pentingnya melestarikan hutan mangrove,” tambah Retni.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukunganpendanaan dari Kementerian. “Dukungan pendanaan inisangat berarti bagi keberlanjutan inovasi di dunia pendidikan, khususnya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang membutuhkan terobosan dalam metode pembelajaran.”
Dengan diperkenalkannya flashcard AR mangrove ini, timpengabdian berharap dapat membawa dampak ganda. Selainmeningkatkan pemahaman sains dan literasi digital siswa, inovasi ini diharapkan mampu menciptakan pengalamanbelajar yang imersif dan mengurangi kejenuhan, sehinggatercipta generasi muda yang tidak hanya cerdas secaraakademis tetapi juga memiliki kepedulian terhadaplingkungan sekitarnya.